Vibrio
sp.
Klasifikasi :
·
Divisio :
Procaryotae
·
Classis :
Bacteria
·
Ordo : Eubacteriales
·
Family :
Spirillaceae
·
Genus : Vibrio
·
Spesies : a. Vibrio cholerae
b. Vibrio parahemoliticus
c. Vibrio fetus
d. Vibrio apiseium
e. Vibrio coli
f. Vibrio jejeni
Ø Vibrio
cholerae : mempunyai gejala klinik Rice water stool yang menyebabkan dehidrasi
kuat dan tubuh melemah.
Ø Vibrio
parahemoliticus : menyebabkan gastritis yang disebabkan karena makan ikan laut
(koloni berwarna kehijauan).
Ø Vibrio
fetus : pathogen pada manusia dan hewan
Ø Vibrio
apiseium : pathogen pada ikan
Ø Vibrio
coli : pathogen pada babi dan menyebabkan dysentri
Ø Vibrio
jejeni : menyebabkan dysentri pada hewan dan keluarganya
Sejarah :
Robert Koch mengisolir kuman ini
dari penderita pada keadaan epidemi di Mesir. Tahun 1905 di Arab ditemukan
Vibrio cholera dalam klinik di el Tor.
Morfologi :
a. Berbentuk
batang pendek
b. Berflagel
monotrik
c. Tumbuh
aerob
d. Berspora
e. Berkapsul
f. Gram
(-)
Media
yang dipergunakan :
·
Media Penyubur à
APW 1%
Dengan
pH 8,4 – 9,2 tumbuh sesudah 6 – 18 jam dan pada permukaannya terlihat selaput.
Sebaiknya
faeces segera ditanam, tetapi bila tidak, dapat ditambahkan bahan pengawet
yaitu larutan dari Venkatraman yang terdiri dari 0,3% asam urat, 0,37% KCl dan
pH 9,2.
·
Media Eksklusif à
TCBS (Tiosulfate Citrate Bile salt Sucrose)
Tumbuh
dengan media berwarna kuning karena meragi Sakarosa.
·
Media Monsur
Tumbuh
dengan koloni jernih, zona keruh dan
bagian tengahnya hitam.
·
Media Soda Agar
Tumbuh
dengan koloni abu – abu.
Sifat
Biakan :
a. Koloni
konvek
b. Halus
dan bulat
c. Opak
dan bergranula pada sinar cahaya
d. Bersifat
oksidasi (+)
e. Tumbuh
subur pada pH 9,2
Reaksi
biokimia :
-
Urea (+)
-
Glukosa (+)
-
Sakarosa (+)
-
Manitol (+)
-
Nitrat diragikan menjadi nitrit
-
Dulositol dan salisin juga diragikan
-
Bila dibiakkan dalam media nitrit pepton
+ H2SO4 hasilnya (+) atau berarti reaksi indol nitrat
hasilnya (+) / tes merah cholerae hasilnya (+)
Greigh tes :
Dasarnya : Vibrio el tor dapat menghemolisa darah
merah domba (DMD) dan Vibrio cholerae tidak dapat menghemolisa DMD. Tetapi
beberapa strain Vibrio el tor tidak dapat menghemolisa DMD sehingga tidak dapat
membedakan Vibrio el tor dan Vibrio cholerae.
Cara
membedakan Vibrio cholerae dengan Vibrio el tor
Tes
|
Vibrio el tor
|
Vibrio cholerae
|
Erytrosit
ayam (tes Flinkenstein dan Mukerjee)
|
(+)
|
(+)
|
Phage
IV
|
Resisten
|
Resisten
|
Polimiskin
B
|
Resisten
|
Sensitif
|
Voges
Proscauwer
|
(+)
|
(-) / (+) lemah
|
Macam
Koloni Vibrio :
a. Koloni
R à lebih besar
dari varian yang lain dan tidak berflagel
b. Koloni
S à merupakan
strain virulen, relatif stabil dan virulensinya tetap walaupun ditanam
diselubung
c. Koloni
M à merupakan
koloni paling besar, diliputi bahan mucoid yang mirip selubung
Toksin :
Ø Vibrio
cholerae menghasilkan eksotoksin yang bersifat tahan panas (tidak tahan panas
dan asam)
Ø Eksotoksin
bekerja pada dinding sel pembuluh darah usus yang menyebabkan hipersekresi
kelenjar-kelenjar usus sehingga permeabilitas meningkat, akibatnya air
dikeluarkan bersama faeces. Air yang dikeluarkan bersama faeces sampai 20 liter
/ hari.
Faeces ini disebut Rice
water stool.
0 komentar:
Posting Komentar